Diketahui, developer game League of Legends yakni Riot Games telah mengajukan gugatan terhadap Shanghai Moonton Technology. FYI, Moonton sekarang menjadi bagian dari ByteDance. Menurut sumber yang dikutip Liputan6.com, Riot Games dikabarkan menggugat Moonton karena diduga menjiplak game yang mereka terbitkan. Gugatan itu diajukan oleh Riot Games di pengadilan federal di Los Angeles kemarin.

Gugatan Riot Games menuduh Mobile Legends: Bang Bang memiliki beberapa elemen yang sangat mirip dengan League of Legend: Wild Rift. Bahkan, program dan materi promosinya diduga menjiplak League of Legends: Wild Rift. Menurut Riot, Moonton yang sudah berkali-kali mengupdate game-nya malah meniru aspek-aspek baru yang disebutkan sebelumnya di League of Legends: Wild Rift.

Riot Games menemukan beberapa kesamaan antara desain karakter, UI, aksesori, dan kemampuan. Tak hanya itu, banyak dokumen yang terlibat dalam proses pemasaran disebut-sebut telah dijiplak secara terang-terangan oleh Moonton.Dalam gugatannya, Riot menuduh Moonton telah meniru gameplay League of Legends dan aspek lainnya setidaknya sejak awal 2015.

Gugatan yang sama juga menuduh Mobile Legends: Bang Bang telah mendapatkan hingga 500 juta pengguna di Google Play Store. Oleh karena itu, penting untuk dicatat bahwa gugatan Riot Games terhadap Moonton bukanlah gugatan pertama antara kedua pengembang game tersebut. Pada tahun 2018 lalu, Riot Games juga menggugat Moonton atas game MOBA Mobile Legends 5v5 yang diduga memiliki kemiripan yang signifikan dengan game yang sama, yaitu League of Legends: Wild Rift.

Pada tahun yang sama, perusahaan mengajukan gugatan lain, menyatakan bahwa pengembang game Vietnam, Moonton, telah menyalin beberapa elemen dari game tersebut.Terkait gugatan tersebut, Moonton masih belum memberikan pernyataan atau detail lebih lanjut. Oleh karena itu, jawaban Moonton tidak pasti.

Riot Games siap mendirikan kantor di Indonesia dan India

Di sisi lain, Riot Games menggugat Moonton, pengembang game yang mengklaim bahwa perusahaan mereka sebenarnya sedang mengembangkan salah satu gamenya, Valorant. Yang mana game ini merambah ke beberapa negara di Asia Pasifik termasuk Indonesia. Melalui website resminya, kami menyebut Liputan6.com pada Rabu, 2 Mei 2022, Riot mengumumkan bahwa perusahaan pengembang game tersebut akan membuka kantor penerbitan baru di india, Thailand, India, dan Filipina.

Hingga saat ini, Riot Games telah mengoperasikan bisnis game-nya di Singapura dan Jepang. Untuk mempercepat proses perencanaan, Riot Games sengaja mengontrak Alex Kraynov. Dia adalah mantan direktur pelaksana pasar negara berkembang yang telah bekerja di Asia Tenggara, Brasil, Amerika Latin, India, Jepang, Timur Tengah, dan Afrika Utara. Dia sekarang akan ditunjuk sebagai CEO baru, memimpin kawasan Asia Pasifik.“Ini adalah langkah alami yang kami ambil untuk membuat keuntungan perdagangan yang signifikan di Asia Tenggara,” kata Kraynov, sumber Liputan6.com melaporkan beberapa waktu lalu. Menurutnya, Riot memiliki peluang untuk memperluas bisnisnya di Asia Pasifik. Bahkan, Riot mengakui bahwa Asia Pasifik merupakan wilayah terbesar di dunia bagi para developer game seperti mereka.

“Wilayah ini sangat beragam, begitu banyak komunitas game besar yang terus mengembangkan hasrat mereka untuk game seluler,” kata Kraynov.Selama mendesain ulang ini, Riot juga melakukan banyak hal untuk memaksimalkan tujuannya. Salah satunya adalah mendiversifikasi model operasi pilar bisnisnya, baik di bidang gaming, corporate, maupun entertainment sports. Selama beberapa tahun terakhir, Riot secara konsisten berhasil memukau publik dengan merilis beberapa game populer di kalangan gamer.

Dari Valorant, League of Legends: Wild Rift, hingga Ruined King. Selain visual dan ruang lingkup permainan, Riot juga merilis serial anime berjudul Arcane di Netflix.Serial anime mana yang mendapat banyak pujian secara internasional. Dibalik kehebohan Riot Games yang mengejar Moonton, perusahaan dan developer game tersebut sebenarnya berusaha semaksimal mungkin untuk mengembangkan bisnisnya dalam segala hal.